Bukanlah sebuah tanya, yang tinggal saat kujauhi kisah kita.
Juga segenggam tanda cinta, yang selalu tak pernah tuntas terbaca.
Akan terus kutulis meski air mata mendera, hingga lembar terakhir, aku takkan berhenti di tengahnya.
Namamu takkan kuhapus, meski tiada lagi rasa.
Sebab engkau yang menghiasinya. Yang membuatnya indah sejak pertama.
Post a Comment